Informasi tersebut disampaikan langsung oleh drh. Togu Permadi Samosir, kepala bidang kesehatan hewan Dinas peternakan dan perikanan kabupaten Bungo, di Ruang kerjanya, Senin (06/02/2023). Dirinya mengatakan bahwa pemerintah kabupaten Bungo melalui Dinas peternakan dan perikanan akan terus berkomitmen untuk menindaklanjuti vaksinasi bagi hewan ternak.
" Dari 46.000 populasi hewan ternak (sapi dan kerbau) di kabupaten Bungo, kita telah melaksanakan vaksinasi PMK bagi hewan ternak sebanyak 21.000 ekor, atau sekitar 45% dari vaksin yang telah kita terima dari pemerintah Provinsi, untuk tahun 2023, saat ini vaksinasi masih berlangsung untuk tahap ke IV, tahap ke IV ini ada sekitar 6000 dosis yang kita siapkan," Ujar togu.
Dikatakan oleh Togu, saat melaksanakan vaksinasi ke kandang hewan ternak, mereka mendapati beberapa kendala, hal inilah yang yang membuat capaian Vaksinasi PMK belum mencapai angka yang tinggi
" Untuk kendala, Saat ini kita masih kekurangan tenaga vaksinasi di lapangan, selain itu kita juga menemukan kebiasaan masyarakat yang melepas liarkan hewan ternaknya sehingga data populasi ternak tidak sesuai dari populasi ternak yang dikeluarkan oleh Badan pusat statistik (BPS)," Katanya.
drh. Togu juga menghimbau kepada masyarakat untuk Lebih waspada dan menjaga hewan ternaknya dari penyakit Septicemia epizootica (SE) atau ngorok, yang saat ini telah banyak ditemukan pada hewan ternak di kabupaten Bungo
"Kita juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga hewan ternaknya dari penyakit Septicemia epizootica (SE) atau lebih dikenal dengan penyakit ngorok, penyakit ini sifatnya akut atau fatal, sejauh ini Dinas peternakan telah melaksanakan vaksinasi SE bagi hewan ternak khususnya kerbau," Tutupnya.(Ary)
